Kamis, 22 Maret 2012

Sisi Lainmu

Lama kita tak jumpa, kusempatkan untuk datang ke tempat perantauanmu meski awalnya aku tak yakin dapat bertemu denganmu karena aku tahu bagaimana sibuknya kamu. Namun teman kita yang super baik hati telah mempertemukan kita. Aku sungguh berterima kasih padanya.
Pertama kali aku lihat kamu datang, dengan dandanan yang berantakan; rambut panjang, gak disisir, mata masih bengkak bekas bangun tidur, belum mandi, dna wajah yang juga masih kumus-kumus. Serius aku nelangsa banget ngeliat keadaan kamu yang gak terawat kayak gitu. Tapi aku sedikit bersyukur karena setidaknya kamu masih sehat, dan sedikit lebih gemuk.
Kenapa aku sering bilang kamu kurusan padahal aku juga sadar kamu gemuk? Karena aku pengen negur kamu yang kelewat sibuk dengan acara organisasi, rapat sana rapat sini, aku pengen kamu inget kalo aku bilang kamu kurusan biar gak lupa makan. Aku gak mau kamu sakit. Aku akan selalu mendukung apapun yang kamu mau, asal itu adalah baik. Sama seperti ucapmu, "Aku kan selalu dukung sayank..." (^.^)
Ada banyak hal yang menjadikan aku semakin sayang dan percaya ma kamu setelah aku sehari di sana. Mendekapmu di tengahnya malam, memberi kehangatan tersendiri buat aku. Jujur, aku tak pernah sebahagia dan selepas ini.
Dulu, aku memang memiliki seorang kekasih yang sangat aku sayang. Tapi serius, aku memupuk sayang untuk dia karena terpaksa, tak pernah aku sedamai ini saat bersamamu. Aku memupuk rasa sayang padamu memang karena keinginanku, aku memilih kamu karena aku benar-benar percaya dan mendengar kata hatiku yang memilih kamu.
Malam itu, malam yang indah untuk aku, serba terkejut dengan respon dan sikapmu. Kamu genggam tanganku seolah tau aku memang kedinginan menahan angin malam yang gak wajar, merespon keinginanku di masa depan, dan semua hal yang semakin membuat aku hanyut dalam cintamu.
Di ujung pertemuan kita, kulihat satu bintang di langit dengan latar kemerahan di awan.
"Yank, itu bintang..." kataku sambil menunjuk satu-satunya bintang di langit, mengalihkan pembicaraan kita.
"Iya, dia lihat kita." Jawabmu seraya tersenyum padaku.
Sungguh, aku merasa sangat nyaman berada di sampingmu. Biarpun kata mereka kamu adalah sosok laki-laki yang tidak peka, tapi aku suka. Biarpun mereka merasa aneh dengan sifatmu yang aku terima dengan senang hati, aku tak peduli. Aku suka kamu yang apa adanya. Aku selalu suka dengan caramu mencintai aku.
Aku melihat sisi lainmu. Aku semakin sayang padamu. Aku semakin hanyut dalam pusaran kasihmu. Tak lagi ada ragu padamu. Sepenuhnya aku percaya padamu, kamu adalah yang mampu selalu membahagiakan aku....
Kasih, percayakan cinta dan kasihmu padaku juga...
Kan aku jaga itu untuk masa depan kita...
Love you, AV...