Minggu, 18 November 2012

Apa Yang Salah?


Sering aku berpikir apa yang salah denganku. 
Banyak, ada banyak hal yang salah pada diri ini.
Aku ini hanya manusia, bukan malaikat.
Aku ini hanya manusia, tak sempurna.
Jangan menuntut sempurna dariku jika kau saja tak sempurna.
Cukup buat aku tersenyum, maka kubuka hati ini untukmu.
Aku tak menuntut banyak darimu.
Cukup lupakan saja masa lalumu dan berjalanlah denganku.
Maka biarkan saja yang berlalu, usah kau hiraukan.

Di sini hanya ada aku, tidak dengan yang lain.

Tak bisakah kau melihat aku?
Sementara aku di sini melihatmu dengan jelas.

Sanggupkah aku mengikuti langkahmu?
Hanya Tuhan dan waktu yang tahu...

Jumat, 16 November 2012

Baru Kusadari

Sekian lama aku sendiri, tak sadar telah menutup hati untuk yang lain. Tak ada satu pun mereka yang hinggap di hati. Aku terlalu mencari kesempurnaan seperti mencari kamu. Kehilangan kamu merupakan luka mendalam bagiku. Saat aku merasa bahwa kamu lah yang aku cari, jalan kita lah yang berbeda. Terpisahkan oleh kesibukan masing-masing.
Denganmu, aku merasa nyaman dan tenang. Tak pernah sebelumnya aku merasakan hal itu. Aku benar-benar ingin berada di sampingmu, selamanya. Namun rasanya tak akan pernah lagi itu terjadi, kau telah menutup pintu masuk untukku. Kesibukan kita yang tak akan pernah mengijinkan untuk saling mengenal.
Tahu kah kamu bahwa aku selalu menangis saat mengenangmu? Sedih rasanya mengingat bagaimana perlakuanmu padaku. Seakan aku tak memiliki harga bagimu. seakan aku hanyalah rongsokan bagimu. Namun aku terima itu, aku suka dengan sedikit perhatian darimu. Usahaku mempertahankanmu tak berlangsung lama, aku tak sanggup lagi berada di balik tangis. Aku dan kamu memilih untuk berjalan sendiri, dengan kaki masing-masing.
Setahun yang lalu, di akhir tahun, kita menjalin kisah, berupaya untuk memberikan yang terbaik. Namun semua berakhir karena ego masing-masing. Sejak itulah aku sendiri, tanpa penggantimu.
Memang benar adanya aku merasa bahagia saat bersama seseorang, dia pun mampu memberiku rasa nyaman, aku suka di sampingnya. Tapi itu pun tak berlangsung lama karena dia masih asik dengan masa lalunya. Aku pun menyerah.
Kisah demi kisah aku lalui. Pernah aku ingin mengenal laki-laki lain, mencari pengisi hati ini. Namun aku terlalu sempurna menilai kamu. Patokanku adalah kamu, aku tak ingin lagi sakit hati. Mungkin sakit hatiku lah yang menjadikan aku buta akan kehadiran cinta.
Baru aku sadari, aku ini sombong. Terlalu sombong mneilai kehadiran cinta, membuang mereka yang mendekati. Padahal siapa lah aku, tak berguna. Tak menarik sama sekali. Hanya sekedar onggokan daging.
Sekali ini, aku tak ingin lagi memandang sebelah mata cinta yang berusaha menyentuh hatiku. Aku biarkan ia mengenal hati ini, tak kuhalangi. 

Maafkan aku yang telah menyakiti kalian, maafkan keegosianku karena kesakitanku. Harusnya aku tak menyakiti kalian hanya karena sakit hatiku pada orang lain. 
Kenali aku, jika memang Tuhan berkehendak kita menjadi satu, suatu saat akan tiba hari itu...

:)