Siapa bilang melepaskan
masa lalu adalah mudah?
Siapa bilang hanya dengan
mencari penggantinya maka semua akan baik-baik saja?
Tidak, aku tahu melepas
masa lalu yang terlampau indah adalah sulit. Aku pun tak masih saja bergumul
dengan masa lalu meski kubuka hati ini untuk cinta yang lain. Namun tetap, aku
merasa menjadi orang munafik.
Selalu ada kalimat, “Kamu
pantas mendapat yang lebih baik dari aku.” atau, “Ada yang lebih baik dari aku
untuk kamu.”
Semua adalah BOHONG. Sejak
awal aku tidak pernah mengatakan bahwa aku mencari kesempurnaan. Aku hanya
mencari kenyamanan. Salah jika saku merasa nyaman dengan rasa itu? Siapa yang ‘lebih
baik’ yang kalian maksud? Nabi? Malaikat? Yang maha sempurna untuk ukuran
manusia? Siapa..??
Maaf jika memang aku
mencari kenyamanan tanpa berpikir tentang posisi kalian. Aku rasa apa yang
kalian utarakan sebenarnya adalah ini, “Kamu nggak pantas untuk aku.”
Ya, kalian memang
berusaha selalu mengerti aku, tapi aku tak pernah berusaha mengerti kalian. Maafkan
aku. Esok tak akan ada lagi keluh kesah yang aku lontarkan pada kalian. Kalian pun
adalah masa lalu bagiku.
Ada titik dimana aku merasa lelah dengan semua ini, maka saat itu datang, aku memilih untuk tuli dan buta. Tak ingin mendengar dan melihat hal yang tak ingin aku dengar dan aku lihat. Sudah cukup ada banyak hal yang menjadikan aku semakin rapuh, aku tak ingin lagi semakin rapuh. Sudah cukup rasanya untuk setia pada hati yang telah memilih, namun aku melepaskannya kembali. Tak ingin lagi merasa semakin luka.