Sabtu, 21 Desember 2013
Menyembah Kematian
Jumat, 22 November 2013
Lelah - Tidak Ada Kata Lain
Selama ini saya merasa gesekan di antara kalian bukan karena perbedaan pemikiran, namun karena komunikasi yang kurang sehat. Saya sebagai pendengar tidak ingin menyalahkan siapapun. Masing-masing memiliki pendapat dan cara pandang yang wajar dan manusiawi. Saya lelah, jujur saja saya lelah. Lelah dengan gesekan kalian. Saya hanya memiliki kalian secara fisik, tapi hati kalian tidak menjadi satu. Saya lelah berada di posisi tengah. Berusaha menyatukan kalian namun selalu saja ada tindakan atau ucapan yang dirasa menyinggung pihak lain. Jika ingin saling menyalahkan, salahkan Tuhan. Tuhan yang memberi takdir pada kalian untuk menjadi satu (seharusnya). Jika boleh meminta pada Tuhan, saya tidak ingin lahir dengan keadaan seperti in. Namun itu tandanya saya mengingkari karunia Tuhan. Itu artinya saya tidak berterima kasih pada kalian yang selama ini banyak menolong saya. Saya tidak ingin memilih di antara kalian. Jika itu sampai terjadi, lebih baik saya memilih sendiri tanpa siapapun. Karena mungkin sebenarnya saya telah menjadi pihak lain setelah kematian pemimpin gen kita. Tidak bisakah kalian memahami apa yang ingin saya wujudkan? Tidak bisakah kita menjadi satu dengan tulus seperti (yang seharusnya) takdir. Kali ini saya ingin jujur bahwa saya LeLah. Tiada kata lain.
Kamis, 24 Oktober 2013
Kehadiranmu Di Rumahku
Dengan sedikit desakan aku meminta kalian mendatangi untuk berkunjung ke rumahku, dan aku berhasil. Hehehe...
Kamu dan delapan orang teman kita meramaikan malam di rumahku. Aku sangat bahagia. Banyak godaan untuk kita dari teman-teman. Seakan mereka ingin kita bersama menjalin kisah. Kisah kita tak banyak yang tahu, aku menyimpan kenangan itu. Masih dan masih.
Melihat kamu sedekat itu setelah sekian lama tidak bersua membuat hati ini sangat bahagia. Sungguh, kehadiranmu dan teman-teman membangkitkan kembali semangat yang pernah luntur.
Lucu melihatmu kikuk menanggapi kicauan teman-teman saat kamu bertemu dengan ibuku, kakak iparku, dan terakhir kakak kandungku. Cerita tentang kamu memang telah diketahui oleh keluarga inti, mereka yang tidak pernah mengenalmu secara langsung sangat penasaran dengan kamu. Pantas saja jika mereka juga berkicau ketika kamu datang. Serasa kita adalah pasangan ABG, hahaha...
Selama kamu di rumahku tidak banyak yang kamu bicarakan. Namun kita sempat berdampingan, berbicara seperti dulu, tanpa beban. Kutatap matamu ketika mata kita beradu, ketika kamu duduk di sampingku, masih kutemukan kesejukan di sana. Tak jarang pula aku menangkap matamu sedang memperhatikan gerak gerikku dari ekor mataku. Membuat aku sedikit kikuk. Serasa kita baru saja berkenalan dan saling merasa tertarik, hehehe...
Lama kehilangan senyummu, sulitnya bertemu dengan kamu karena keterbatasan jarak dan waktu, membuat hati ini serasa kehilangan sandaran. Kehilangan seseorang yang selalu ada kapanpun aku mau. Sungguh, kisah kita memang tidak sempurna namun abadi di hati ini.
Entah apalagi yang harus aku katakan untuk mengungkap perasaan ini, meski sebatas sahabat seperti yang pernah kita putuskan dulu, namun hati ini ingin kita tetap bersama. Sungguh hati ini sangat egois.
Sudahlah, lupakan tentang perasaan ini, yang pasti namamu, nama dia, namanya, tetap ada di hati, tidak pernah hilang karena kalian yang pernah memberikan warna di hariku.
Kesempurnaan kisah kita akan terjadi nanti saat masing-masing telah memiliki pasangan. Aku berharap hatimu tidak akan salah memilih perempuan yang pantas untuk kamu sayangi lagi.Dan aku, aku sendiri berharap dapat membuka kembali hati ini untuk cinta yang lain.
Kehadiranmu malam itu sangat memberiku semangat untuk segera bangkit dari keterpurukan. Terima kasih, V.C.S.
:) :)
Terima kasih pula teman-temanku yang lain.. hehehe...
Jumat, 27 September 2013
Kota Perantauanmu
Apa yang harus aku lakukan?
Di kota perantauanmu ini, aku menjelma menjadi sosok yang tak tahu diri. Berusaha merasakan apa yang kamu rasakan. Di kota perantauanmu ini, aku adalah orang brengsek yang tak ingin mengenal banyak orang. Di kota perantauanmu ini, untuk sementara, lima hari saja, aku inginmelihatmu dari kejauhan, sebentar saja. Ingin sekali. Sangat ingin. Aku sadar itu mustahil. Karena aku masih terlalu takut untuk membuka bekas luka itu. Masih sangat terlalu takut sekali. Sengaja kalimat sebelum ini menjadi hiperbola karena memang begitulah kenyataannya.
Rabu, 12 Juni 2013
Tugas Akhir
Kamis, 16 Mei 2013
Enaknya Jadi Orang Jahat
Minggu, 05 Mei 2013
Butuh Keyakinan
Sabtu, 30 Maret 2013
Kuharap Abadi
(Yovie
and Nuno; Menjaga Hati)
|
(Bunga
Citra Lestari; Cinta Sejati)
|
Masih tertinggal bayanganmu
Yang telah membekas di relung hatiku Hujan tanpa henti seolah pertanda Cinta tak di sini lagi Kau tlah berpaling Reff: Biarkan aku menjaga perasaan ini, ohh Menjaga segenap cinta yang telah kau beri Engkau pergi, aku takkan pergi Kau menjaga, aku takkan jauh Sebenarnya diriku masih mengharapkanmu
Masih adakah cahaya rindumu
Yang dulu selalu cerminkan hatimu Aku takkan bisa menghapus dirimu Meski ku lihat kini Kau di seberang sana
Repeat reff :
Andai akhirnya
Kau tak juga kembali Aku tetap sendiri Menjaga hati
Repeat reff [3x]
Sejujurnya diriku masih mengharapkanmu
|
Manakala hati
menggeliat mengusik renungan
Mengulang
kenangan saat cinta menemui cinta
Suara sang malam
dan siang seakan berlagu
Dapat aku dengar
rindumu memanggil namaku Saat aku tak lagi di sisimu
Ku tunggu kau di
keabadian Aku tak pernah pergi, selalu ada di hatimu
Kau tak pernah
jauh, selalu ada di dalam hatiku Sukmaku berteriak, menegaskan ku cinta
padamu
Terima kasih pada
maha cinta menyatukan kita Saat aku tak lagi di sisimu
Ku tunggu kau di
keabadian
Cinta kita
melukiskan sejarah
Menggelarkan
cerita penuh suka cita
Sehingga siapa
pun insan Tuhan
Pasti tahu cinta
kita sejati
|
Minggu, 10 Maret 2013
Menikmati Kemunafikan
Kamis, 28 Februari 2013
^ Menanti Siapa Yang Dinanti ^
Kamu, sang pengisi daftar pertama sebagai kekasihku, hiLang tak ada kabar. Aku pun berjalan tanpa kamu.
Kamu, sang pengisi daftar kedua sebagai kekasihku, tetap ada di sini, menemani beberapa langkahku yang sempat terhenti.
Dan kalian, yang memang pernah ada di hati ini namun tak pernah seutuhnya menjalin kisah, hilang pula tanpa angin. Adakah kalian sedikit saja merindukan aku? Karena aku terkadang sedikit merindukan kalian.
Satu di antara kalian telah aku persembahkan untuk sahabat, dua di antara kalian telah aku berikan peran sahabat, satu di antara kalian memilih untuk hilang dari rotasiku, dan satu di antara kalian berada dalam peredaranku meski bukan lagi milikku.
Tahukah kamu bahwa hati ini kembali menginginkan dirimu? Karena perhatian yang kamu berikan masih saja membuat aku merasa tenang dan damai. Mampu menerbangkan anganku secepat angin menerbangkan kapas.
Bolehkah aku menunggumu untuk kembali menjadi milikku?
Hhh..
Rasanya itu terlalu kejam...
Sudahlah, aku akan menanti siapa yang perlu aku nantikan...
Jumat, 22 Februari 2013
LittLe Boy
Merindukan Anda
Minggu, 17 Februari 2013
8 Januari 2013
Aku sayang padamu. Sebagai sahabat yang tak ingin kehilangan bahagianya. Itu sekarang.
Aku bahagia akhirnya kita melepaskan bola panas dalam genggaman. Entah kata apa yang tepat untuk menggambarkan perasaan ini. Salah paham yang terjadi pada kita telah menjadikan suasana memanas. Saling menyakiti tanpa sadar.
Emosi kerap membuat kita merasa saling tak mengenal, menjadikan kamu asing walau kita pernah mengenal. Tahukah kamu bahwa rasa itu sangat tidak menyenangkan? Dan diammu lah yang meredakan amarah itu, terkadang justru membakar api amarah.
Sekian hari kita membeku, diam tanpa ada satupun dari kita yang berminat untuk bersuara. Dengan sadarku yang tak ingin kehilangan kehangatan tentangmu, aku pun bersuara. Berbisik hingga berteriak. Kau pun mendengar. Kita pun berhadapan dengan bantuan teknologi.
Detik demi detik kunikmati, mendengarkan suaramu dari kejauhan sana, takut tak mungkin lagi bisa mendengar suara itu. Nasihatmu, bantahanmu, perlawananmu, pertanyaanmu, dan pernyataanmu, semua kusimpan dalam memori rumah siput.
Akhirnya semua jelas, kita hanya salah paham. Aku memang masih menyimpan rasa itu, tapi tak lagi karena kau yang meminta. Aku hanya berharap kita akan bersahabat, lebih indah dari impian yang ditawarkan oleh hubungan itu. Aku meyakini bahwa kau adalah yang mengerti aku, memahami aku tanpa perlu aku meminta.
Semua hanya karena olahan kata dari kancil teman kita.
Sudahlah, biarkan saja, yang penting kita telah berdamai.
Tak ingin lagi kehilangan orang yang memahami aku, tanpa aku meminta.
Tak ingin lagi kehilangan SAHABAT yang selalu ada dan merasakan apa yang aku rasakan tanpa harus mengemis.
Semua, akan menjadi lebih indah ketika hati ikhlas menerima.
Hati ini mungkin tidak bisa menjadikanmu sebagai kekasih, tapi sebagai SAHABAT itu saja sudah cukup bagiku untuk mengembangkan senyum.
Terima kasih, V...
:)
Rabu, 09 Januari 2013
Tak Ingin
Sabtu, 05 Januari 2013
Jika Memang
Cinta memang kejam, namun cinta memberikan kenyamanan. Aku sayang padamu, aku sadari itu. Namun sikapmu yang tak berubah menjadikan aku bimbang, meskipu begitu aku masih saja mencintaimu.
Ada banyak protes yang ingin aku keluarkan, aku tak sanggup.
Ada banyak pertanyaan yang ingin aku lontarkan, aku tak mampu.
Kau memang indah di mataku, tapi aku sadar aku pun harus meninggalkan kamu. Bukan karena aku tak lagi sayang padamu melainkan karena kau yang meminta.
Ingatkah kamu yang pernah mengatakan, "Suatu hari nanti mungkin aku yang akan mencarimu."
Aku rasa jangan lagi kamu mencariku karena mungkin saat kamu mencariku, aku tengah berusaha untuk menerima orang lain.
Kini aku hanya ingin berhadapan dengan masa depan yang aku rancang, aku ingin tak peduli padamu. Aku ingin menghilangkanmu dari rotasiku.
Aku ingin....
Jika memang kau ingin melupakan masa lalu, aku akan membantumu.
Jika memang kau ingin berpaling dari masa lalu, aku ada di masa depanmu.
Jika kau memilih aku, aku ingin kau benar-benar telah meninggalkan masa lalumu.